Perbedaan Content Marketing dan Copywriting

Berbicara tentang optimasi pemasaran digital seperti jasa penulis artikel, Anda perlu memahami terlebih dahulu perbedaan content marketing dan copywriting. Meskipun keduanya memiliki peran dalam meningkatkan penjualan, tetapi penggunaannya berbeda.

Perbedaan Content Marketing dan Copywriting

Salah satu hal yang diabaikan oleh beberapa orang adalah mengenai fungsi dan kedudukan keduanya. Bahkan tidak jarang orang masih cenderung menyamakannya, padahal memiliki substansi berbeda serta dampaknya besar apabila diabaikan.

Perbedaan Content Marketing dan Copywriting

Dalam setiap bisnis, tentunya memiliki pelanggan loyal atau adanya peningkatan penjualan merupakan sesuatu yang diidamkan. Teknologi digital kini menjadi salah satu alat paling berharga dan efektif dalam meningkatkan penjualan.

Berbagai langkah kini diupayakan, salah satunya adalah membangun konten marketing serta memperkuat copywritingnya. Untuk mengoptimalkan penggunaannya, keduanya harus digunakan sesuai dengan fungsi dan kedudukannya.

1. Konten Marketing Bertujuan untuk Menambah Awareness

Salah satu langkah dalam pemasaran, baik digital maupun tradisional adalah meningkatkan pemahaman konsumen terhadap produknya. Caranya adalah dengan melakukan sosialisasi terus menerus, terlebih apabila produknya baru.

Dalam dunia digital, pembuatan tulisan di blog, infografis, dan video, merupakan beberapa cara dalam melakukan sosialisasi. Sama seperti pemasaran tradisional, hal – hal mengenai kelebihan produk, informasi review, bisa menjadi bahan kontennya.

Tujuannya adalah satu, yaitu memastikan bahwa calon konsumennya sudah mengenal produknya terlebih dahulu. Meskipun tidak mesti mampu menjual, namun mereka memiliki referensi apabila memerlukan suatu produk bisa memesan di sana.

Kesadaran terhadap brand ini dapat ditunjukkan melalui postingan rutin di media sosial. Pastikan memiliki kejelasan dalam setiap kontennya, memiliki satu topik terfokus akan lebih mudah membangun awareness pada audiens.

Baca juga tentang contoh content marketing instagram

2. Copywriting Menguatkan Pilihan Pelanggannya

Perbedaan konten marketing dan copywriting salah satunya adalah tujuannya. Apabila content marketing sebelumnya adalah sebuah langkah untuk membangun awareness, copywriting berusaha mengubah pemahaman menjadi aksi.

Bentuk aksinya bisa beragam, contohnya apabila Anda menginginkan pembaca agar berlangganan tulisan Anda, bisa mengarahkan pada tombol berlangganan. Atau mengajaknya menjadi member, sehingga bisa memperoleh update lebih cepat.

Seorang konsumen pastinya memiliki keinginan untuk mendapatkan produk terbaik bagi kebutuhannya. Memahami berbagai informasi terkait produknya saja terkadang tidak cukup untuk meyakinkan mereka agar mampu membelinya.

Pada kondisi demikian, ada dua hal yang akan terjadi pada konsumen tersebut, mencari alternatif produk lain atau tidak jadi membeli produknya. Untuk meyakinkan pelanggannya, diperlukan kata – kata khusus, yang disebut sebagai copywriting.

3. Content Marketing Tidak Mesti Penjualan

Mengingat perbedaan Content marketing dan copywriting dari segi tujuan, didapati bahwa content marketing tidak selalu diarahkan pada proses penjualan. Sehingga tidak perlu heran apabila kontennya bagus dan disukai, tetapi penjualannya tidak naik.

Teknik pemasaran ini menyasar jangka panjang dibandingkan jangka pendek berupa penjualan. Karenanya semakin banyak orang mengenal, membicarakan produknya, serta mengikuti perkembangan kontennya, akan memberikan keuntungan di masa mendatang.

Salah satu caranya adalah mengonversi pembaca tersebut menjadi seorang konsumen. Atau membuat konsumen menjadi pelanggan setia. Melalui edukasi, sosialisasi, serta pembagian informasi secara terus – menerus mempercepat konversinya.

Namun karena tujuan utamanya adalah mengubah pembaca menjadi konsumen, maka pembagian kontennya juga harus tetap dibatasi. Bagikan informasi bermanfaat bagi kebutuhan pelanggan, namun simpan sebagian untuk menggugah rasa penasaran konsumennya.

Content Marketing dan Copywriting

4. Copywriting Selalu Diarahkan untuk Membeli

Membangun keharusan agar membeli adalah perbedaan konten marketing dan copywriting paling mendasar. Seorang copywriter harus mampu membuat seseorang tergerak, biasanya juga disertai dengan tombol aksi di sekitarnya.

Baca cara membuat copywriting mungkin anda juga membutuhkan

Riset terhadap kebutuhan dari para calon konsumennya merupakah kewajiban bagi seorang copywriter. Pemahaman terhadap kebutuhan tersebut nantinya akan diolah menjadi rangkaian kata – kata yang disesuaikan dengan aksinya.

Sangat mudah untuk melihat efektivitas dari kata – kata yang telah disusunnya. Yaitu dengan cara melihat potensi kenaikan dalam penjualannya. Apabila belum ada kenaikan signifikan, terlebih dari penggunaan taglinenya, maka harus segera menyusun ulang.

Meskipun tujuannya ajakan agar membeli produknya, tetapi sangat tidak disarankan menggunakan bahasa yang memaksa. Mendekati melalui sisi emosional, dilematis, serta menggugah rasa, harus lebih ditekankan, karena konsumen cenderung kurang rasional.

5. Content Marketing Membutuhkan Informasi Mendetail

Untuk menguatkan proses sosialisasi serta pembangunan brand awareness, tentunya tidak bisa dituangkan secara singkat. Memerlukan platform yang memungkinkan publikasi kontennya secara panjang, namun audiensnya juga besar.

Bentuknya bisa beragam, mulai dari tulisan review mengenai suatu produk tertentu, perbandingan produk, menunjukkan kekurangan serta kelebihan produknya, serta menunjukkan berbagai inovasi atau harapan ke depannya.

Media yang dipilih bisa bervariasi, mulai dari blog dan website untuk mengakomodasi kontennya yang berupa tulisan. Menggunakan media sosial, apabila ingin membagikan foto, serta bisa juga memanfaatkan video untuk kepentingan promosi.

Karena yang dilihat adalah contentnya, maka kualitas isinya harus dijaga dengan ketat. Riset topik – topik kekinian tetapi relevan. Untuk mampu menggait pembaca baru, alangkah baiknya juga memperhatikan kaidah SEO.

6. Copywriting Memfokuskan pada Kalimat Menggoda

Dibandingkan kerapian isinya, perbedaan konten marketing dan copywriting juga terletak pada panjang kontennya. Copywriting tidak perlu panjang – panjang, biasanya hanya beberapa kata atau kalimat saja.

Untuk memperkuat efek membuat orang melakukan tindakan, di desainlah susunan kata – katanya menjadi kalimat menggoda. Terdapat dua hal yang harus ada, pertama adalah kebutuhan dari konsumen, dan kedua adalah solusinya.

Meskipun demikian, tidak boleh memberikan kalimat berlebihan. Hal ini tentunya akan membuat konsumennya merasa kecewa atau tertipu dengan kata – kata menggodanya.

Content marketing dan copywriting memiliki peranan penting dalam upaya pemasaran serta peningkatan penjualan di era digital. Meskipun terdapat perbedaan penulis artikel content marketing dan copywriting mengoptimalkan keduanya bisa menjadi solusi terbaik.

Scroll to Top