Format penulisan artikel ilmiah non penelitian adalah bekal wajib yang harus dimiliki sebelum menerbitkan dan menyebarluaskannya, agar dapat dikonsumsi masyarakat luas. Artikel bisa diartikan sebagai tulisan yang dimuat di media publikasi.
Misalnya majalah, jurnal, surat kabar, hingga situs web tertentu seperti jasa penulis artikel dengan tujuan dinikmati oleh pembaca dan diambil manfaatnya. Sementara ilmiah mengacu pada sifat berkaitan dengan ilmu pengetahuan.
Dengan demikian, artikel ilmiah bisa dipahami sebagai teks atau tulisan yang memuat informasi terkait bidang ilmu pengetahuan tertentu, berdasarkan hasil pengamatan secara saintifik. Jenis teks tersebut juga tidak boleh sembarangan dalam proses penulisannya.
Penulisannya harus mengikuti kaidah-kaidah tertentu dengan bahasa yang baik dan benar. Selain itu, juga harus dibuat dengan sistematis dan mengacu pada format khusus sehingga bisa dikategorikan sebagai artikel ilmiah.
Perbedaan Artikel Ilmiah Penelitian dan Non Penelitian
Sebelum mempelajari format penulisan artikel ilmiah non penelitian, kami akan membahas terlebih dahulu tentang perbedaannya dengan jenis penelitian. Karena meskipun sama-sama ditulis berdasarkan kajian sains namun terdapat perbedaan cukup signifikan.
Lantas, apa arti dari penelitian itu sendiri? Suryabrata, S (2003:11) menyampaikan gagasan bahwa penelitian merupakan sebuah proses, yaitu serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh simpulan maupun jawaban dengan langkah-langkah sistematis.
Proses tersebut dilakukan secara terencana mulai dari tahapan identifikasi, penyusunan rumusan masalah, kajian pustaka, mengidentifikasi variabel, pembuatan istrumentasi, pengambilan data, mulai meneliti, analisis, hingga menyusun kesimpulan dan laporan.
Dalam membuat artikel ilmiah populer non penelitian, tulisan yang diterbitkan juga harus berdasarkan kegiatan penelitian dan sesuai metode ilmiah. Di dalamnya perlu mencakup data-data secara lengkap beserta analisisnya yang didukung teori-teori saintifik.
Sementara artikel ilmiah non penelitian tidak melalui tahapan-tahapan tersebut secara menyeluruh. Akan tetapi topik kajiannya tetap di dalam lingkup ilmu pengetahuan sehingga masih dapat dikatakan sebagai teks sains.
Format Penulisan Artikel Ilmiah Non Penelitian yang Benar
Setelah memahami perbedaan antara teks ilmiah penelitian dan non penelitian, kini saatnya kami menjelaskan tentang format penulisannya. Ini sangat penting bagi Anda yang hendak menyusun jenis teks ini.
Jenis teks ini biasanya ditulis oleh mahasiswa dalam memenuhi tugas-tugas perkuliahan, guru, dosen, maupun penggiat ilmu pengetahuan lainnya. Berikut ini adalah format lengkap cara penulisan artikel ilmiah non penelitian.
1. Judul Artikel
Judul adalah bagian pertama yang harus ditulis dalam pembuatan jenis teks saintifik non penelitian ini. Judul adalah kata-kata yang disusun sedemikian rupa untuk menggambarkan isi dari tulisan tersebut.
Pemilihan judul sangat penting dan sebaiknya dilakukan secara cermat karena mewakili keseluruhan tulisan. Di samping itu, pikirkan juga efektivitas pemilihan judul untuk menarik minat pembaca agar tertarik membaca tulisan Anda.
2. Mencantumkan Nama Penulis
Format penulisan artikel ilmiah non penelitian selanjutnya yaitu mencantumkan nama penulis. Penulisan nama penulis ini tidak disertai dengan gelar pendidikan maupun jabatan yang diemban.
Selanjutnya, pencantuman nama ini juga perlu dilengkapi dengan menuliskan nama lembaga dari mana penulis tersebut berasal. Selain itu, perlu juga menambahkan kontak yang dapat dihubungi seperti alamat email maupun nomor telepon.
Pencantuman kontak penulis dimaksudkan untuk kebutuhan korespondensi. Suatu artikel ilmiah non penelitian bisa juga ditulis lebih dari satu orang. Namun dalam penyusunannya, nama penulis utama diletakkan paling awal.
Mungkin saat ini anda membutuhkan jasa penulisan artikel karya ilmiah
3. Membuat Abstrak (Sari) dan Kata Kunci
Format penulisan artikel ilmiah non penelitian berikutnya yaitu abstrak atau juga disebut dengan sari. Abstrak merupakan ringkasan dari keseluruhan isi tulisan di mana memuat latar belakang, tujuan, metode, hasil, hingga kesimpulan.
Abstrak ditulis secara singkat dan dalam satu paragraf saja. Secara umum bagian ini dibuat dalam dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan Inggris serta bertujuan memberikan gambaran umum bagi pembaca tentang isi dari artikel.
Di bagian bawah abstrak terdapat kata kunci, yakni kelompok kata yang merujuk pada ranah topik bahasan secara spesifik. Kata kunci bisa diambil dari judul maupun bagian lain yang menjadi sorotan utama.
4. Pendahuluan
Pendahuluan adalah format penulisan artikel ilmiah non penelitian yang memuat tentang latar belakang permasalahan. Pada bagian ini, penulis menuliskan alasan mengapa teks tersebut perlu ditulis.
Bagian ini mengantarkan pembaca untuk memahami konteks terkait topik pembahasan agar pembaca mampu memahami permasalahan yang diangkat. Selain itu, bagian ini juga memuat tujuan penulisan artikel tersebut.
Menyusun pendahuluan secara tepat akan menentukan apakah pembaca akan terus membaca karya tulis Anda sampai selesai atau tidak. Untuk itu, diperlukan ketelitian dalam menyusunnya.
Jasa juga menyediakan jasa artikel pilar silahkan hubungi kami untuk informasi lebih lanjut
5. Isi (Bagian Inti)
Bagian ini sangat penting karena berisi hasil pemaparan analisis serta argumen-argumen berdasarkan kajian pustaka mendalam sesuai prinsip-prinsip saintifik. Penyusunannya bisa dibagi menjadi beberapa sub bab atau sub judul.
Pembagian ke dalam beberapa sub judul juga penting untuk memudahkan pembaca dalam memahami setiap pembahasan secara detail. Dengan cara ini, pembaca dapat mengikuti pembahasan Anda secara sistematis.
6. Penutup dan Kesimpulan
Format penulisan artikel ilmiah non penelitian selanjutnya yaitu penutup dan kesimpulan. Setelah memaparkan hasil analisis serta argumentasi, pada bagian ini Anda perlu memberikan kesimpulan maupun catatan akhir.
Di bagian ini juga, Anda dapat memberikan pernyataan yang menegaskan posisi atas topik permasalahan. Bagian penutup bukan hal sepele, bahkan juga turut menentukan keseluruhan artikel.
7. Daftar Pustaka atau Referensi
Jenis teks ini dibuat berdasarkan sikap ilmiah, maka dari itu penulis diharuskan memiliki dasar-dasar ilmu pengetahuan. Ini bisa dibuktikan dengan mencantumkan daftar pustaka dari berbagai sumber.
Misalnya buku, jurnal saintifik, hingga sumber online. Jika mengambil referensi dari internet, pastikan menggunakan sumber terpercaya dan dapat dipertanggung jawabkan.
Menulis artikel ilmiah tidak sama seperti konten blog pribadi. Dengan mempelajari format penulisan artikel ilmiah non penelitian di atas, Anda bisa menyusunnya secara baik, benar dan sistematis.
Jika anda merasa kesulitan maupun tidak ada waktu dalam membuat artikel ilmiah non penelitian, dan menulis artikel SEO untuk keperluan content website atau blog, kami menyediakan jasa penulis artikel dengan harga terjangkau dan berkualitas.