Contoh Kata Transisi dalam Bahasa Indonesia

Contoh kata transisi dalam Bahasa Indonesia pada dasarnya ada banyak sekali. Apalagi, dalam membentuk sebuah kalimat yang efektif dan sempurna perlu memanfaatkan adanya sebuah transisi.

Kemampuan jasa penulis artikel yang baik juga dipengaruhi adanya kalimat transisi. Terlebih lagi jika tulisan tersebut ingin banyak dibaca. Maka, wajib hukumnya memahami setiap konsep dari kalimat transisi.

Dalam optimasi website, ada sebuah plugin bernama Yoast yang dipakai untuk membantu penulis. Jadi, semakin baik komposisi penempatan kalimat transisi dan kalimat aktif, maka tulisan tersebut akan lebih baik.

Pengertian Kalimat atau Kata Transisi yang Perlu Diketahui

Namun, sebelum Anda lebih lanjut ke beberapa contoh kata transisi, ada baiknya memahami beberapa konsepnya. Anda bisa mengenal pengertian kalimat transisi serta kalimat aktif terlebih dahulu.

Pengertian Kalimat atau Kata Transisi yang Perlu Diketahui

Secara harfiah, arti transisi dapat bermakna penghubung, baik antar kata, antar kalimat, atau antar alinea. Maka bisa disederhanakan menjadi sebuah kata bantu untuk menjelaskan makna supaya lebih sempurna.

Sebagai contoh adalah pada kalimat “Budi merupakan orang yang rajin, begitu pula dengan Andi”. Dalam kalimat tersebut, kata transisi adalah pada bagian “begitu pula dengan”.

Namun, jika mengacu pada plugin Yoast maka setidaknya ada 6 jenis kalimat transisi. Dimulai dari poin-poin, penyebab, perbandingan, kesimpulan, sinyal keraguan atau perkiraan, dan penekanan.

Contoh kata transisi dalam Bahasa Indonesia pada kategori poin-poin (enumeration) contohnya adalah hal yang utama, begitu pula, selanjutnya, hingga akhirnya. Beberapa contoh tersebut juga masuk dalam versi Yoast.

Contoh untuk kategori penyebab (cause) adalah oleh karena itu, jadi, oleh sebab itu, serta oleh karena hal itu. Pada kategori kesimpulan (conclusion) ada hasilnya, jadi, akibatnya, serta oleh karena itu.

Pada kategori perbandingan (comparison) ada demikian pula, demikian juga, daripada, sedangkan, serta sebaliknya. Pada kategori sinyal keraguan (fruzzy signal) ada sepertinya, mungkin, barangkali, serta hampir.

Sedangkan untuk kategori terakhir adalah penekanan atau emphasis. Didalamnya terdapat beberapa kalimat seperti hal yang terpenting, yang perlu dicatat, tentu saja, hingga lebih daripada itu.

Pengertian Kalimat Aktif, Kalimat yang Tidak Membutuhkan Transisi

Contoh kata transisi dalam Bahasa Indonesia terkadang tidak dipakai, terutama pada kalimat aktif. Kalimat ini tidak membutuhkan bantuan transisi untuk menjelaskan sebuah makna atau maksud tertentu.

Pengertian Kalimat Aktif, Kalimat yang Tidak Membutuhkan Transisi

Namun sebagai gantinya adalah penggunaan kata proposisi sebagai penghubung dari kata sebelum dengan sesudahnya. Dengan preposisi tersebut, makna serta maksud dari sebuah kalimat bisa dipahami lebih sempurna.

Selain itu, kalimat aktif memiliki ciri-ciri di mana subjek menjadi aktor dari sebuah aktifitas. Kejadian yang dilakukan bisa menggunakan bantuan dari imbuhan pada predikat, tapi bisa juga tidak membutuhkan imbuhan.

Contoh untuk predikat dengan imbuhan adalah “Andi pergi ke pasar berbelanja daging”. Imbuhan ber- pada kata “belanja” merupakan salah satu ciri kari kata efektif dengan predikat yang berimbuhan.

Sedangkan untuk predikat yang tidak membutuhkan imbuhan biasanya menggunakan kalimat lebih sederhana, contohnya adalah “Andi mandi di sungai”. Kalimatnya sangat mudah diidentifikasi dan lebih mudah dipahami.

Kata Transisi Bahasa Indonesia yang ada pada SEO

Dalam dunia website web page dan home page, konjungsi sangat penting sebagai salah satu indikator tulisan yang berkualitas. Bahkan dalam beberapa algoritma mesin pencarian menetapkan standar 30% konjungsi dalam sebuah artikel.

Kata Transisi Bahasa Indonesia yang ada pada SEO

Hal tersebut membuktikan bahwa kata transisi memegang peranan penting untuk melihat artikel tersebut sempurna atau tidak. Apalagi plugin seperti Yoast juga memiliki standar sendiri dalam menentukan konjungsi.

Pentingnya konjungsi dalam sebuah tulisan menandakan tingkat keterbacaan artikel tersebut. Bahkan, dalam beberapa kasus penggunaan konjungsi menjadi faktor utama kesempurnaan sebuah makna kalimat pada artikel.

Oleh sebab itu, contoh kata transisi dalam Bahasa Indonesia ada banyak jenisnya. Hal tersebut demi memenuhi semua jenis tulisan yang digunakan. Artinya ada banyak tulisan yang harus diperjelas menggunakan konjungsi.

Hadirnya standar penggunaan konjungsi pada website jelas memberikan dampak besar. Apalagi Yoast SEO sebelumnya tidak menetapkan standar tersebut. Jadi bisa dibayangkan berapa banyak konjungsi yang harus dihafalkan.

Yoast SEO menetapkan standar tersebut sebagai bentuk tingkat keterbacaan sebuah artikel. Oleh sebab itu, penggunaannya sangat penting dan mampu membuat ranking tulisan menjadi lebih baik.

Beberapa Contoh Kata Transisi dalam Bahasa Indonesia

Karena pentingnya sebuah transisi atau penghubung, maka ada beberapa kategori yang bisa dipakai. Tujuannya untuk memudahkan penggunaan dari setiap kata maupun kalimat dalam sebuah artikel.

Baca juga tentang jasa artikel pilar

Beberapa Contoh Kata Transisi dalam Bahasa Indonesia

Salah satu kategori yang paling banyak digunakan adalah transisi lanjutan. Transisi ini dipakai untuk menghubungkan dari kalimat sebelumnya dengan kalimat sesudahnya, contohnya adalah dan, lalu, bahkan, lalu, atau kemudian.

Ada juga konjungsi dalam bentuk urutan waktu seperti dahulu, kemarin, kini, setelah, sesudah, dan sebagainya. Contoh lain konjungsi klimaks yang cukup membingungkan bagi banyak orang, contohnya adalah ter- atau se-.

Contoh kata transisi dalam Bahasa Indonesia lain adalah perbandingan. Didalamnya ada konjungsi bagaikan, misalnya, seperti, dan sebagainya. kemudian ada juga konjungsi perlawanan untuk membandingkan, contohnya adalah namun, tetapi, atau sebaliknya.

Konjungsi atau transisi lain yang sering dipakai adalah konjungsi tempat, contohnya adalah sebelah, jauh, dekat, di sini, di situ, di atas, di bawah, di atas dan sebagainya.

Ada juga konjungsi ilustrasi yang dipakai untuk penggambaran, contohnya adalah misalnya, contohnya, dan sebaginya. Selain itu jenis konjungsi sebab akibat untuk menjelaskan efek dari kalimat, contohnya adalah sehingga, akibatnya, dan sebagainya.

Selanjutnya ada konjungsi pengandaian, contohnya adalah jika, misalkan, dan sebagainya. terakhir ada konjungsi simpulan untuk akhiran dari sebuah topik, misalnya adalah demikian, ringkasnya, dan sebagainya.

Namun, selain dari beberapa kategori tersebut, masih ada kategori lain yang juga sering dipakai. Sebut saja konjungsi adiktif, adversatif, kausal, dan masih banyak konjungsi lain.

Semua bentuk transisi atau penghubung tersebut dipakai untuk menyempurnakan sebuah tulisan. Inilah mengapa contoh kata transisi dalam Bahasa Indonesia jumlahnya ada banyak karena demi menyesuaikan kebutuhan tulisan.

Jika anda saat ini memerlukan jasa penulis artikel dengan harga artikel yang murah untuk berbagai keperluan, silahkan hubungi kami melalui 0857-7777-5545

Scroll to Top